Daftar Atlet Bulu Tangkis Termuda Yang Memiliki Prestasi

Daftar Atlet Bulu Tangkis Termuda Yang Memiliki Prestasi

Daftar Atlet Bulu Tangkis Termuda Yang Memiliki Prestasi – Malaysia Master 2020 telah berlangsung sejak Selasa (7/1/2020) dan berakhir Minggu (12/1/2020). Turnamen berlabel Super 500 tersebut dimainkan di Axiata Arena, Kuala Lumpur Malaysia.

Sejumlah pebulu tangkis Tanah Air bakal ikut meramaikan turnamen pembuka musim baru BWF Wolrd Tour tersebut. Di sektor tunggal putra, Indonesia akan menurunkan Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie Tommy Sugiarto dan Shesar Hiren Rhustavito. https://www.mustangcontracting.com/

Gregoria Mariska Tunjung, Fitriani, dan Ruselli Hartawan di sektor tunggal putri juga berpartisipasi. Untuk ganda putra, pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon masih menjadi andalan. bet88

Di samping itu, ada pula Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Mohammad Ahsan /Hendra Setiawan, dan Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso yang diturunkan.

Jika melihat komposisi pebulu tangkis Tanah Air itu, sebagian besar diisi oleh atlet yang berusia di atas 20 tahun. Itu hampir sama dengan komposisi pebulutangkis kelas dunia saat ini yang sebagian besar memiliki usia di atas 20 tahun.

Padahal, keberadaan atlet usia muda menjadi salah satu poin penting di dunia olahraga. Dengan memiliki pemain muda yang bertalenta, tim nasional masih memiliki tumpuan untuk tetap berjaya lima atau enam tahun ke depan.

BWF merilis ada 10 pebulu tangkis muda (termasuk dua ganda putra) yang masih berusia di bawah 19 tahun yang dinilai punya prospek cerah pada pada tahun-tahun mendatang. Siapa sajakah mereka?

1. An Sey-oung (Korea)

Daftar Atlet Bulu Tangkis Termuda Yang Memiliki Prestasi

An Se-young merupakan pebulutangkis asal Korea Selatan. Saat ini, An See Young masih berusia 17 tahun.

Meski usianya masih sangat muda, namun An Se Young menorehkan catatan menakjubkan pada 2019. Ia menjadi kampiun dalam turnamen Prancis Terbuka 2019 di Paris pada 27 Oktober 2019.

An Se-young berhasil mencundangi pebulutangkis papan atas asal Spanyol, Carolina Marin, pada laga itu. An Se-young menang setelah bertarung dalam tiga gim dengan skor 16-21, 21-18, dan 21-15.

Itu adalah kali pertama bagi An berhasil merebut gelar juara di tunggal putri pada turnamen Super Series atau BWF World Tour.

2. Riko Gunji (Jepang)

Riko Gunji disebut menjadi salah satu pemain berprospek cerah di olahraga bulutangkis Jepang. Sama halnya dengan An Se-young, Riko Gunji juga baru berusia 17 tahun.

Sejumlah pakar menyebut Riko Gunji bakal menjadi the next Akane Yamaguchi. Gunji dan Yamaguchi memiliki sederet kemiripan yakni tentang kemampuan berlari dan kekuatan fisiknya. Kebetulan, Yamaguchi merupakan pemain favorit Gunji.

Performa Gunji pada 2019 sangat menjanjikan dengan menyabet gelar di Kejuaraan Dunia Junior. Dia diprediksi bisa menjadi pemain yang ulet. Meskipun mungkin masih terlalu dini, Gunji diprediksi akan bersinar di level senior.

3. Kunlavut Vitidsarn (Thailand)

Daftar Atlet Bulu Tangkis Termuda Yang Memiliki Prestasi

Kunlavut Vitidsarn merupakan atlet bulutangkis asal Thailand yang lahir pada 11 Mei 2001. Itu berarti, Kunlavut Vitidsarn masih berusia 18 tahun per Januari 2020.

Kunlavut Vitidsarn menjadi bintang baru pada sektor tunggal putra Thailand. Dia mencatat hattrick medali emas di Kejuaraan Dunia Junior.

Komunitas bulutangkis memberinya nilai tinggi, sebagai pemain dengan kemampuan komplet. Dia juga disebut sangat lapar gelar.

4. Indah Cahya Sari Jamil (Indonesia)

Indonesia juga memiliki talenta muda di ajang bulutangkis. Dia adalah Indah Cahya Sari Jamil yang saat ini masih berusia 17 tahun. Dia digandang-gadang bisa mengukuti jejak legenda ganda campuran Indonesia, Liliyana Natsir.

Indah bisa beradaptasi baik dengan rekan deut berbeda. Bersama Daniel Marthin dia membantu Indonesia menjuarai Piala Suhandinata. Selain itu, dia memenangi Kejuaraan Asia Junior bersama Leo Rolly Carnado, dan bisa juga berpasangan dengan Ghifari Anandaffa Prihardika.

Indah kini memperkuat sektor ganda campuran di level junior alias masuk tim pratama di pelatnas. Namun, gadis asal Makassar sudah terlihat siap untuk naik tingkat ke level senior.

Pada 6 November 2019 lalu, Indah Cahya Sari Jamil bahkan sempat dipasangkan dengan Tontowi Ahmad. Namun, hal itu terjadi hanya dalam sesi latihan.

5. Lakshya Sen (India)

Lakshya Sen merupakan tunggal putra asal India yang kini duduk di peringkat 149 dunia. Lakshya lahir pada 16 Agustus 2001 alias 18 tahun lalu.

Lakshya disebut menjadi calon bintang bulutangkis India. Pada musim 2019, ia tampil cukup meyakinkan.

Lakshya Sen berhasil kampiun di kompetisi Super 100 yakni Belanda Terbuka dan SaarLorLux Terbuka. Ia juga menjuarai tiga turnamen berlabel International Challenge yakni Belgian International, Skotlandia Terbuka, dan Bangladesh International.

Sang pemain merupakan anak didik legenda bulutangkis Denmark, Morten Frost. Sen berhasil mendongkrak rankingnya dari 109 ke 32 pada 2019.

6. Daniel Marthin dan Leo Rolly Carnando (Indonesia)

Ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin di Kejuaraan Dunia Junior Bulu Tangkis 2019. (PBSI)

Setelah tahun lalu merebut medali emas di ajang Kejuaraan Dunia Junior, Daniel Marthin dan Leo Rolly Carnado akan memulai kiprah di level junior pada tahun ini.

Daniel saat ini masih berusia 18 tahun, begitu juga dengan Leo. Keduanya punya kemampuan yang saling melengkapi. 

Dua pemain tersebut menjadi salah satu tulang punggung Indonesia meraih titel pertama di ajang Piala Suhandinata. Mereka juga tampil gemilang di Kejuaraan Dunia dengan meraih gelar tanpa kehilangan gim.

7. Christo Popov (Prancis)

Christo Popov mengguncang kancah bulutangkis dunia setelah mampu menyeruak dominasi Asia saat melaju hingga final tunggal putra Kejuaraan Dunia Bulutangkis Dunia 2019. Sayang, di partai final pemain berusia 17 tahun tersebut takluk dari juara bertahan asal Thailand, Kunlavut Vitidsarn.

Popov dikenal dengan gaya permainan yang flamboyan. Pemain kidal tersebut kemudian juga meraih deretan apik setelah Kejuaraan Dunia Junior, yaitu menembus perempat final Irlandia Terbuka dan SaarLorlux Terbuka, semifinal Skotlandia Terbuka, dan runner up Italian International.

8. Di Zi Jian dan Wang Chang (China)

Ganda putra China, Di Zi Jian/Wang Chang Iwe melesat ke Denmark Open usai ditumbangkan Leo Rolly/Daniel Marthin di final Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2019.

Bertanding selama 41 menit, Zi Jian/Wang kalah dengan skor 21-19, 21-18 atas Leo/Daniel yang sekaligus membuat head to head mereka menjadi 3-2. 

Unggulan China tersebut harus legawa menerima nasib sebagai runner-up Kejuaraan Dunia Junior 2019 di sektor ganda putra. 

Kedua pemain tersebut sama-sama berusia 18 tahun. Mereka merebut medali emas pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior 2018. Keduanya telah mengawali kiprah di level senior.

Berbagai prestasi sudah dicatatkan, antara lain juara SaarLorLux Terbuka dan semifinalis Lingshui China Masters dan the Syed Modi Championships. Ganda China itu juga mampu memaksa Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon bermain hingga tiga gim di Prancis Terbuka 2019.

Ganda papan atas lain yang menjadi korban permainan apik mereka termasuk Rankireddy/Shetty, Marcus Ellis/Chris Langridge, dan Liu Cheng/Huang Kai Xiang.

Diundurnya Olimpiade Ganda Putri Indonesia Saat Pandemi Corona

Diundurnya Olimpiade Ganda Putri Indonesia Saat Pandemi Corona

Diundurnya Olimpiade Ganda Putri Indonesia Saat Pandemi Corona – Penundaan Olimpiade Tokyo 2020 menjadi tahun depan menghadirkan kondisi plus-minus buat ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Yang pasti, jadwal persiapan mereka menuju multiajang empat tahunan itu harus diatur ulang.

Pelatih kepala ganda putri Indonesia, Eng Hian tengah mempersiapkan program khusus untuk pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu menyusul keputusan ditundanya Olimpiade Tokyo 2020 menjadi tahun depan. americandreamdrivein.com

Greysia Polii/Apriyani Rahayu kini menduduki peringkat kedelapan dunia dan merupakan ganda putri andalan Indonesia pada Olimpiade. Dua srikandi peringkat kedelapan dunia itu itu merupakan ganda putri andalan Indonesia pada olimpiade nanti. Namun mundurnya ajang tersebut menjadi tantangan buat pasangan ini, terutama bagi Greysia yang sudah tak muda lagi. Di usia 32, dia harus pintar menjaga staminanya hingga ajang tersebut. slot online

Namun, mundurnya Olimpiade menjadi satu tantangan buat pasangan ini, terutama bagi Greysia Polii yang sudah tak lagi muda.

Diundurnya Olimpiade Ganda Putri Indonesia Saat Pandemi Corona

Pemain kelahiran 11 Agustus 1987 ini harus bisa menjaga kondisi dan staminanya hingga event akbar tersebut.

Greysia/Apriyani yang telah dipersiapkan untuk mencapai peak performance mereka pada Olimpiade pada tahun ini, harus mengikuti penyesuaian program dengan jadwal baru olimpiade.

Pelatih kepala Ganda Putri Pelatnas Bulu Tangkis Indonesia, Eng Hian memberikan perhatian untuk  pemain pelapis dan pemain muda di skuad ganda putri pelatnas yang tak bisa bertanding akibat seluruh turnamen dibatalkan oleh BWF (Badminton World Federation) akibat wabah Covid-19.

Absen bertanding cukup lama tak membuat Eng khawatir akan anak-anak didiknya. “Untuk pemain muda, di waktu ini saya gunakan untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan dasar lagi seperti meningkatkan massa ototnya, meningkatkan daya tahannya dan meningkatkan power-nya,” jelas Eng.

“Kalau dampak dari absen turnamen, saya tidak terlalu khawatir karena kan situasi yang membuat turnamennya ditunda,” lanjutnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (13/5).

Eng mengatakan bahwa ia dan tim pelatih ganda putri memberikan pengertian kepada para atletnya bahwa ini adalah waktunya meningkatkan kemampuan mereka tanpa diburu oleh jadwal turnamen.

Saat pelatnas bulu tangkis Indonesia di Cipayung Jakarta Timur masih belum berlangsung normal. Latihan tetap dilakukan dengan porsi 40 persen mengikuti standar kesehatan. Untuk pemain yang sudah berkeluarga bahkan latihan mandiri di rumah.

Pemain kelahiran 11 Agustus 1987 ini harus bisa menjaga kondisi dan staminanya hingga event akbar tersebut.

Greysia/Apriyani yang telah dipersiapkan untuk mencapai peak performance mereka pada Olimpiade pada tahun ini, harus mengikuti penyesuaian program dengan jadwal baru olimpiade.

“Sudah menjadi risiko dengan ditundanya olimpiade, ada PR untuk menjaga performa Greysia pada tahun depan,” kata Eng Hian dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

“Saya sudah mempersiapkan program khusus untuk Greysia, dibantu dari tim strength and conditioning, tim nutrisi dan dokter PBSI,” ucap Eng Hian.

Pada masa karantina tertutup di tengah wabah Covid-19, tim pelatnas tidak bisa menjalankan latihan seperti biasa. Eng Hian memanfaatkan momen ini untuk fokus ke rehabilitasi cedera yang dialami para atletnya.

“Nanti di awal Juli baru akan masuk ke sesi penguatan otot-otot pendukung supaya tidak terjadi cedera lagi,” ujar peraih medali perunggu ganda putra Olimpiade Athena 2004 bersama Flandy Limpele ini.

Diundurnya Olimpiade Ganda Putri Indonesia Saat Pandemi Corona

Pada masa karantina tertutup di tengah wabah Covid-19, tim pelatnas tidak bisa menjalankan latihan seperti biasa. Eng Hian memanfaatkan momen ini untuk fokus ke rehabilitasi cedera yang dialami para atletnya.

“Nanti di awal Juli baru akan masuk ke sesi penguatan otot-otot pendukung supaya tidak terjadi cedera lagi,” ujar peraih medali perunggu ganda putra Olimpiade Athena 2004 bersama Flandy Limpele ini.

Akan tetapi, demi menjaga kesehatan dan keselamatan, para atlet akan tetap menjalani karantina tertutup di pelatnas.

Atlet akan diperbolehkan untuk menerima kunjungan dari orangtua dan keluarga secara terbatas di waktu lebaran, sesuai dengan SOP PBSI.

Meski punya tantangan menjaga kondisi Greysia untuk setahun ke depan, Eng Hian mengatakan bahwa penundaan Olimpiade juga berdampak positif bagi Apriyani yang merupakan pemain muda.

Dua hal utama yang menjadi fokus Eng Hian pada pasangan juara Indonesia Masters 2020 ini adalah peningkatan power dan skills.

“Situasi seperti ini ada plus-minusnya. Minusnya adalah saya harus lebih hati-hati dengan penjagaan kondisi fisik Greysia, tetapi positifnya, saya bisa dapat waktu lebih untuk mengasah kematangan Apri,” kata Eng.

Tak hanya Greysia/Apriyani yang menjadi perhatian Eng, tetapi juga pemain pelapis dan pemain muda di skuad ganda putri pelatnas yang tak bisa bertanding akibat seluruh turnamen dibatalkan oleh BWF (Badminton World Federation) akibat wabah Covid-19.

Absen bertanding cukup lama tak membuat Eng Hian khawatir akan anak-anak didiknya.

“Untuk pemain muda, di waktu ini saya gunakan untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan dasar lagi seperti meningkatkan massa ototnya, meningkatkan daya tahannya dan meningkatkan power-nya,” tutur Eng Hian.

“Kalau dampak dari absen turnamen, saya tidak terlalu khawatir karena kan situasi yang membuat turnamennya ditunda.”

Eng Hian mengatakan bahwa dia dan tim pelatih ganda putri memberikan pengertian kepada para atletnya bahwa ini adalah waktunya meningkatkan kemampuan mereka tanpa diburu oleh jadwal turnamen.

Kegiatan ini akan dijadwalkan dan dikoordinasi oleh tim Pembinaan Prestasi (Binpres) dan tim dokter PBSI.

PBSI juga akan mendiskusikan kemungkinan pelaksanaan teknis shalat Ied di pelatnas.

Seandainya memungkinkan untuk dilaksanakan, kegiatan ini juga harus mengacu pada protokol keselamatan dari pemerintah.

“Selama masa libur lebaran, atlet tetap harus berada di pelatnas dan masih belum boleh meninggalkan pelatnas,” kata Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

“PBSI akan tetap memfasilitasi kebutuhan mereka di pelatnas, termasuk kebutuhan makanan dan latihan, akan diatur dan dikontrol oleh bagian-bagian terkait,” ujar Budiharto.

Di tengah masa sulit akibat pandemi Covid-19, PBSI bersyukur dapat memenuhi kebutuhan internal demi tetap berlangsungnya pelatnas bulu tangkis. PBSI telah membayar gaji dan THR karyawan serta pelatih secara penuh.

PBSI telah merencanakan untuk kembali beraktivitas secara normal pada 2 Juni 2020 mendatang.

Rencana ini akan disesuaikan lagi dengan keputusan pemerintah terkait masa berlaku PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).

Demi memastikan kawasan pelatnas bebas Covid-19, PBSI akan melaksanakan rapid test ketiga pada 27-29 Mei 2020.

Sebelumnya PBSI telah melakukan rapid test pertama pada 25 Maret 2020 dan rapid test kedua pada 24 April 2020.

Rapid test ketiga akan dilakukan bertahap selama tiga hari, karena seluruh staff dan karyawan PBSI juga akan dites sebelum kembali bekerja di lingkungan pelatnas dengan jadwal normal.

“Kami ingin memastikan kawasan pelatnas bebas Covid-19, jadi semua akan ditest termasuk staff dan karyawan, sekaligus membantu pemerintah untuk memantau dan membatasi perkembangan Covid-19,” kata Budiharto.

Para atlet pelatnas hingga saat ini masih menjalani program latihan khusus selama masa pandemi Covid-19.

Tujuannya, untuk menjaga kebugaran tubuh dan menjaga agar feel bermain tidak hilang. Jadwal pertandingan terbaru masih belum dirilis oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF).